Pecinan

Wuiihhh kesannya pecinan china gitu yaahhh, padahal mah di Glodok aja gituh,,,

So Hari minggu kemarin gue jalan sama temen-temen baru gue *mba bondet, kang asep, deni, ully* dan bogay ikut gue hohoo
saking gue bingung hari minggu mau kemana, jadilah gue cabs aja gabung bareng mba bondet. Tapi gue jg bingung mau pergi sama siapa, masa olangan, ga asik banget.
Makanya malam sebelumnya gue sms ai n bogay, yg bales cuma si bogay dan dai mau-mau aja *horaaayy jingkrak-jingkrak* tapi ada sedikit kekhawatiran sih klo besok-besok dia ga mau ikut jalan sama gue lagi hahahahhaaa.
Jadilah gue dan bogay di depan musium bank mandiri jam 7.45 pagi *ceritanya takut telat dan di tinggal*, eh ternyata belum ada yg dateng.akhirnya jam 9 kita jalan juga, melenceng dari jadwal yg di rencanakan yaitu jam 9 hahaha,,,sebelumnya di MBM banyak anak-anak pramuka dan sepertinya dari berbagai wilayah jabodetabek deh




Kitaa mulai petualangan ini dari rumah taikong-taikong tajir jaman dulu salah satunya siau beng kong, jamah penjajahan belanda dulu warga tionghoa yg tajir amat sangat berpengaruh, diajak kerjasama di bidang ekonomi, ini sisa-sisa peninggalan rumah siau beng kong



Sepertinya tanda-tanda kehidupan disana memang sudah tidak ada, tapi pihak keluarga rupanya masih memelihara rumah ini, konon katanya di sana masih ada kapal tua yg membawa siau bengkong saat ke batavia. Sedangkan klo di lihat dari pagarnya juga masih bagus-bagus aja koq, ini karena hari minggu, dan tidak jauh dari rumah itu ada sebuah gereja, maka orang-orang memarkir kendaraannya sampai ke depan situ.

Lanjut ke sekolah keturunan tionghoa yg lumayan sudah lama di bangun yaitu SMU 19, oh iya lokasi ini ada di jalan perniagaan 19, kenapa namanya jl perniagaan, dulunya nama jalan ini adalah jalan patekoan -di ambil dari nama teko- karena dulu banyak saudagar-saudagar china yg sering kumpul-kumpul dan taikong yg tajir menyediakan beberapa teko di meja untuk minum-minum bersama. Semenjak tahun 60-an namanya berubah saat pengambil alihan oleh orde lama,ini dia sekolahnya, tapi kita ga bisa masuk ke dalam, hanya di depannya saja, bangunan belanda masih terlihat dari jendela yg ada.


Tujuan selanjutnya adalah vihara Toa se Bio, sumpah jalanannya sempit bgt.Trus yang bawa mobilnya pada ga punya otak semua, kacauuu. Nah yang menarik adalah di depan vihara ini ada tukang burung yang biasanya di jual untuk persembahan atau pengharapan sesuatu
rentetan selanjutnya adalah kita ke sebuah gereja yg mayoritas dari mereka adalah orang china. terlihat dari bangunannya yg chinese abiss,,,trus lanjit yg vihara terakhir, ini vihara luas bgt dah, dan ga rusuh daripada yg pertama. Enjoy the pic

note: sumpah asep dupanya gahar banget, gue ampe sesek napes, tapi mereka ramah2 banget deh kita boleh poto-poto :p
















Comments