Jakarta heritage

Sabtu kemarin saya, mba ary, dan jeng lysya mengunjungi perkampungan setu babakan yang berlokasi di daerah jagakarsa, jakarta selatan. Apa yang kami lakukan di sana, karana kami mendapatkan info bahwa sabtu lalu ada sebuah kegiatan di sana demi memperingati hari ulang tahun jakarta yang ke 483.
Menurut sejarahnya setu babakan ini merupakan danau buatan dengan area 32 hektar, dimana airnya berasal dari sungai ciliwung. see detail

Jadi menurut rencana kami akan berkumpul di stasiun Lenteng agung pukul 10.00, namun saya sendiri telat sampai stasiun pukul 10.15 dan ternyata mba ary dan jeng lysya belum datang :(. Harusnya jeng lysya itu sudah datang, dia telat turun dari kereta yang mengakibatkan terbawa ke satasiun berikutnya yaitu stasiun universitas pancasila. Tidak lama menunggu mba ary pun datang, berhubung tadi tidak sempat sarapan maka saya dan mba ary memutuskan untuk membeli gorengan, lucky us karena ada pisang aroma berbagai rasa (pisang,nangka, ketan hitam, tape) yum yummmm *ga sempet moto, sibuk makan* hahahaha

Tidak lama berselang jeng lysya datang, dan kami langsung cari angkot ke arah setu babakan. Menurut informasi ada bis langsung yang lewat daerah tersebut yaitu kopaja 616 tapi dari tadi kaimi tidak melihatnya, dan katanya (lagi) naik angkot 83 pun bisa, maka bergegaslah kami naik angkot tersebut yang ternyata lewat pas di depan kami menunggu. Dan ternyataaaaa angkot itu tidak lewat di depannya, tapi lewat belakang, alhasil kami harus memutari danau itu (sambil makan pisang aroma) hahahaha.
Sampai di sana lihat keadaan sekitar banyak yang mancing, dan jalannya becek karena semalam hujan. Tapi ada keramaian sesaat setelah kami sampai sana, bahkan ada mobil dari TvOne dan MetroTv yang akan meliput kegiatan yang sedang berlangsung di sana. Sebenarnya jajanan di sana cukup mengundang selera, es potong, kerak telor, bir pletok, namun saya belum merasa lapar, maka kami langsung melaju ke pusat rumah yang sangat menarik yang ada di sana, pas sekali sampai di sana ada yang sedang membuat ramuan Bir pletok dan kami melihat bahan-bahan apa saja yang di gunakan untuk meramu bir pletok ini atau lihat resep ini untuk membuat Bir Pletok, actually no alcohol dear :D .




Setelah itu tidak lupa untuk foto-foto *tujuan utama*, dan tidak lama kumandang adzan zhuhur pun memanggil kami untuk shalat di mushala di sana. Segar rasanya setelah shalat zuhur, dan kami melanjutkan untuk jajan es potong, saya memilih untuk makan es potong rasa durian begitu pula mba ary, sedangkan jeng lysya memilih rasa ketan hitam. Sambil leyeh-leyeh di pinggir setu kami memesan 1 kerak telor untuk di nikmati 3 orang. Setelah itu kami berburu bir pletok untuk menjadi buah tangan orang-orang di rumah, harganya Rp.13.000 kami tawar jadi Rp.12.000 karena kami bertiga beli semua.







Setelah petualangan di setu babakan berakhir kami meluncur ke wilayah kota tua di daerah jakarta barat, yaitu kawasan musium fatahillah. Naik kereta dari stasiun tanjung duren naik AC ekonomi yang penuh sesak akhirnya tiba di stasiun kereta api jakarta kota , kami mampir sebentar untuk foto-foto di musium bank mandiri




dan setelah keluar dari musium bank mandiri gerimis mengiringi perjalanan kami yang mengarah ke kota tua. Sampai di kawasan kota tua dan di sambut dengan pecutan dari para pemain kuda lumping, dan mereka hujan-hujanan kawans,dan ada kejadian lucu saat si kuda lumping itu duduk di tengah guyuran hujan, ada anak kecil yang menuju ke sana memberi si kuda lumping itu gorengan hahahhahaa,,,
Berhubung siang itu kami belum makan maka tujuan kita selanjutnya adalah mencari makan siang yang enak tapi murahhh :p tibalah kami di kedai kecil yang menjual ayam bakar dan ikan bakar, sounds good huh,,hujan makan ikan gurame bakarrr yum yummmm *ngeces* (lupa poto, sibuk makan) ahahahhaa. Melanjutkan pemotretan yang belum selesai maka kami menuju pusat acara batavia art festival dan alhamdulillah hujan pun telah berhenti ;) banyak yang main sepeda onthel, skateboading, dan banyak yang lainnya. Kami tidak sempat masuk ke musium fatahillah karena musiumnya sudah tutup, baru sadar ternyata saat itu sudah pukul 4 sore, maka kami hanya melihat sisa-sisa acara yang hampir beakhir di hari itu, dan rencananya besok acara ini masih ada yang mulai dari pukul 8.00 - 17.00 jadi saya, mba ary dan jeng lysya menghabiskan sore itu dengan foto-foto *teteup* dan melihat bazaar yang hampir tutup hahahaha. saya menikmari perjalanan hari ini, terimakasih mba ary, dan jeng lysya, jangan kapok ya main sama achiiiii :D




Comments

Anonymous said…
masih blm puasss jeng kota tuanya :(
knapa museumnya uda pd tutup yak...
Asty said…
hahaha abis kita kesorean siihh,,,
lain kali deh jelajah musium lagi
sambil naek onthel
hohohoh
galih said…
ty mau bir pletoknya.. :(
Asty said…
biasanya di PRJ ada gal
yuu mariii minum Birrrrrr hahaha
galih said…
ngga aahh,, kata mamah haram.. :p
Asty said…
coba bedakan Beer dgn BIR
*cek di ensiklopedia halaman 245*
wkwkwkwwk
galih said…
ooohhh,, i hate ensiklopedia..
affan said…
mbak asty, kalo dari cilandak ke setu babakan naik angkot/kopaja apa ya? pingin kesana juga...